Monday, December 15, 2008

Tujuh Tingkatan Manusia

1. An Nafs al-Ammarah
Ø Manusia condong pada hasrah dan kenikmatan dunia.
Ø Minatnya tertuju pada pemeliharaan tubuh
Ø Kenikmatan selera-selera jasmani dan pemanjaan ego
Ø Iri, serakah, sombong, nafsu seksual, pamer, fitnah, dusta, marah, dll. Paling dominan

2. An-Nafs al-Lawwamah
Ø Melawan nafsu jahat yang timbul, walau masih bingung tujuan hidup
Ø Jiwa melawan hasrat-hasrat rendah yang muncul
Ø Diri masih menjadi subjek yang dikendalikan hasrat yang bersifat fisik
Ø Masih sering tertipu oleh muslihat dunia
3. An-Nafs al-Mulhima
Ø Menyadari cahaya sejati tiada lain adalah Allah
Ø Semangat takwa dan mencari ridho Allah adalah semboyannya
Ø Tidak mencari kesalahan oranglain tetapi ia selalu mengintropeksi untuk menjadi
hamba Allah yang lurus
Ø Selalu berdzikir dan mengikuti sunah nabi Muhammad SAW.
4. An-Nafs al-Qana’ah
Ø Hati telah mantap, merasa cukup dengan apa yang dimiliki, tidak tertarik apa yang
dimiliki oranglain
Ø Tidak ingin berlomba menyamai oranglain
Ø Ketinggalan “status” baginya bukan berarti keterbelakangan dan kebodohan
Ø Menyadari bahwa ketidak puasan atas segala sesuatu yang telah ditetapkan Allah
menunjukkan keserakahan dan ketidak matangan pribadi
Ø Mengetahui kebaikan apapun adalah kehendak Allah.
Ø Allah mengetahui apa yang terbaik dalam situasi apapun.
5. An-Nafs al-Mut’mainnah
Ø Tealh menemukan kebahagiaan dalam mencintai Allah SWT.
Ø Tidak ingin memperolah “pengakuan’ dari masyarakat ataupun tentang tujuannya.
Ø Jiwa tenang, bebas dari ketegangan, karena pengetahuannya telah mantap bahwa
segala sesuatu akan kembali pada Allah.
Ø Benar-benar memperoleh kualitas yang sangat baik dalam ketenangan dan
keheningan.
6. An-Nafs al-Radiyah
Ø Jiwa puas dan tenang , merasa bahagia karena Allah ridho padanya.
Ø Selalu waspada akan tumbuhnya keengganan yang paling sepele terhadap kodratnya
sebagai abdi Tuhan.
Ø Menyadari bahwa islam adalah fitrah insane dan haqqul yakin pada firman Allah “…
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu…”
Ø Patuh pada Allah semata-mata hanya sebagai perwujudan rasa terimakasihnya.
7. An-Nafs al-Kamilah
Ø Tingkatan manusia yang telah sempurna
Ø Kesempurnaan moral yang telah bersih dari semua hasrat kejasmanian sebagai hasil
kesadaran murni akan pengetahuan yang sempurna tentang Allah.
Ø “selubung diri” telah terbuka hanya mengikuti kesadaran ilahi
Ø Mencontoh Nabi Muhammad SAW.
Ø Kepribadiannya mengungkapkan segala hal yang mulia dalam kodrat manuasi.

Pertanyaannya........ada di tingkatan manakah kita berada???????
Ahli hikmah “Barang siapa hendak memperbaiki jiwa hendaklah bersungguh-sungguh menekan diri sampai terbebas dari keburukannya”.

By. Soesan_ssgXII

0 comments:

Post a Comment