Tuesday, May 19, 2009

Profil Kami

Santri Siap Guna (SSG) Daarut Tauhiid, pada awal pendiriannya dicetuskan oleh K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) pada tanggal 25 April 1999 yang pendekatan visinya lebih dititikberatkan sebagai pelayan masyarakat baik di bidang dakwah, ekonoml, maupun soslal kemasyarakatan.
.

Selaln itu, Santri Siap Guna juga disiapkan sebagai sarana pengkaderan dan pembinaan generasi muda mandiri yang mampu untuk menjadi motivator, stabilisator dan integrator bagi masyarakat. Santri Siap Guna Menuju Generasi Ahli Dzikir, Ahli Pikir, dan Ahli Ikhtiar
Latar Belakang Santri Siap Guna (SSG) Daarut Tauhiid, pada awal pendiriannya dicetuskan oleh K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) pada tanggal 25 April 1999 yang pendekatan visinya lebih dititikberatkan sebagai pelayan masyarakat baik di bidang dakwah, ekonomi, maupun sosial kemasyarakatan. Selain itu, Santri Siap Guna juga disiapkan sebagai sarana pengkaderan dan pembinaan generasi muda mandiri yang mampu untuk menjadi motivator, stabilisator dan integrator bagi masyarakat.
Konsep ini telah berjalan selama 2 tahun dengan dukungan kerja sarna yang sinergis dan keberpihakan antara Santri Siap Guna, Aparat Pemerintahan, Ormas-Ormas dan Masyarakat yang senantlasa berjalan secara berjamaah. Disamping itu, adanya salah satu target program yaitu untuk menjadikan Kota Bandung sebagai Pilot Project untuk mewujudkan Kota Santri yang Bermartabat. Santri Siap Guna yang sudah tersebar di tiga provinsi besar, yaitu Jawa Barat (meliputi Bandung, Garut, Cianjur, Sumedang, Subang dan Depok), Banten (meliputi Tangerang dan Banten), dan DKI Jakarta. Sampai saat ini telah memiliki anggota sebanyak : 6.700 orang. Santri Siap Guna dalam proses pengkaderan dan pembinaannya sampai saat ini telah mencapai 10 angkatan. Tempat Diklat Untuk mempermudah pola Diklat maka waktu pelaksanaan Diklat disesuaikan dengan waktu luang para peserta Diklat.
1. Hari Sabtu, pukul 15.00-21.00 WIB
2. Hari Ahad, pukul 07.30-16.30 WIB
Bagi anda yang pernah mengikuti diklat SSG dari angkatan 1 - 17. Insya Allah situs ini bermakna bagi silahturahmi para alumni SSG yang sudah menyebar ke seluruh nusantara. Silahkan isi testi tentang pengalaman anda selama mengikuti SSG. Semoga dengan adanya friendster maupun multiply dapat menguatkan ukhuwah islamiyah kita. " TIADA PRESTASI TANPA DISIPLIN " ALLOOHU-AKBAR...!!
Santri Siap Guna
Jl. Gegerkalong Girang No.38

Monday, May 18, 2009

Futur


" Sesungguhnya pandangan adalah panah dari panah-panahnya Syaithan"

Kalimat inilah yang sering terngiang berulang -ulang dalam benakku, sebuah kalimat yang diucapkan seorang ustadz dulu dikampus ketika aku kuliah. sebuah kalimat yang berusaha mengingatkan beapa rentannya iman sesorang yang tidak bisa menahan pandangan nya.
Kalimat yang mendampingi kalimat tadi diucapkan sang ustadz adalah "lakal awwal wa'alaikats-tsaani" ; yang terjemah bebasnya mungkin berbunyi : "bagimu yang pertama dan yang kedua mencelakakanmu".

Iman manusia, naik ketika ia taat, dan turun ketika ia melakukan maksiat, gambaran sederhana yang bisa kita hadirkan dalam kehidupan kita tentang bagaimana cara menghisab diri, mengetaahui tingkat keimanan kita saat ini. Naikakah iman kita turun kah atau justru ebih dari itu, iman kita mungkin sedang terjun bebas .... karena makin terbiasa dengan dosa yang terus menerus dilakukan.

Maka tak heran ketika para sahabat mendawamkan tegur sapa mereka ketika mereka bertemu dengan pertanyaan : "kaefa imaanukal yauma" ("apa kabar imanmu hari ini") sebuah peranyaan yang mungkin kadang membuat orang tertentu seperti saya tersipu malu, karena wallahu a'lam, Maha Tahu Alloh alangkah rapuhnya iman ini.

Bagi saya Futur, adalah sebuah kata yang menggambarkan bagaimana iman seseorang sedang dipertanyakan dan dipertaruhkan, oleh dirinya sendiri, karena ... diambang waktu yang terus berjalan, dimasa yang terus bergulir yang tanpa kepastian tentang kapan waktu itu, kesempatan itu akan terus bergulir bagi seorang hamba menuju ajalnya, sementara dilain sisi sang pemikul amanah waktu dari Rabbnya itu, tenggelam dalam malasnya berdzikir, malasnya beribadah atau bahkan jauh dari Alloh dan dekat dengan maksiat ... na'uudzu billah, bayangkan jika dalam keadaan seperti ini ia dipanggil oleh Yang Memiliki Usia, tiba ajalnya ... maka inilah yang disebut dengan su-ul khatimah, penghujung yang jelek, dan sejelek jeleknya penghujung adalah penghujung hidup dalam maksiat.

Su-ul Khatimah, Banyak kisah tentang hal ini yang sering kita dengar, contohnya, kisah bagaimana penghujung dua bersaudara yang ahli ibadah dan ahli maksiat yang justru dalam penghujung hidupnya mereka mendapatkan hal yang bertolak belakang dari apa yang didawamkan dalam hidupnya, sang ahli ibadah yang tiba2 tergiur godaan maksiat, dan sang ahli ibadah yang jusru dipenghujung hidupnya tertarik oleh keistiqomahan saudaranya dalam ibadah ...

Kemudian, apa yang bisa kita lakukan?
Firman Alloh dalam Al-Qur'an yang artinya : Barangsiapa yang bertawaqal kepada Allah, niscaya Allah yang mencukupinya.[Ath-Thalaq : 3]

Bagi setiap amalan ada masa-masa rajin dan tiap-tiap masa rajin ada futur. Namun, barangsiapa yang futurnya menjurus kepada sunnahku,maka sesungguhnya ia telah memperoleh petunjuk. Barangsiapa pula yang futurnya menjurus kepada selain sunnahku, maka ia telah tersesat.” [HR.Al-Bazzar] Dalam pengejawantahannya, futur dapat memiliki rentang gejala dari yang ringan hingga berat. Gejala futur yang berat biasanya dapat dideteksi secara cepat misalnya saja dari penurunan kuantitas ibadah fardhu atau melakukan perbuatan-perbuatan yang diharamkan oleh Allah SWT. Namun, biasanya yang kerap tidak disadari adalah gejala futur yang ringan seperti bersikap ragu-ragu atau melakukan perbuatan mubah secara berlebihan.
Etiologi atau penyebab futur sendiri ada beberapa hal di antaranya; berlebihan dalam beragama, berlebihan dalam perkara yang mubah, cinta dunia, dan lengah terhadap hal yang syubhat dan dosa. Seseorang yang membebani diri melebihi kemampuannya dalam segala hal kelak dapat mengalami frustasi kejiwaan dan keimanan. Untuk itu, Rasulullah SAW telah bersabda : “Lakukanlah amal sesuai dengan kemampuanmu karena sesungguhnya Allah tidak merasa bosan sehingga kamu sendiri merasa bosan. Sesungguhnya amalan yang paling disukai oleh Allah ialah yang dilakukan secara rutin walau pun sedikit.” [HR. Bukhari-Muslim] Penyebab lain dari futur adalah berlebihan dalam perkara yang mubah. Salah satu contoh berlebihan adalah dalam hal makan. Meskipun makan merupakan satu keharusan, tetapi jika berlebihan dapat menyebabkan bobot tubuh bertambah hingga akhirnya sulit untuk beraktivitas termasuk beribadah. Selain itu, cinta kepada dunia juga dapat menyebabkan seseorang terjangkit penyakit futur. Sikap cinta dunia akan berpengaruh sangat besar dan mendalam hingga pada kulminasinya dapat membuat jiwa menjadi lemah. Ini menjadi pintu bagi syaithan untuk memasuki jiwa orang-orang yang beriman. Hal lain yang juga kerap tidak disadari sebagai penyebab dari futur adalah lengah terhadap perkara syubhat dan dosa. Manusia dalam tiap episode kehidupannya pasti akan dapat melakukan khilaf dan dosa, tapi sekali-kali jangan melakukan sikap toleransi terhadapnya. Jika hal ini terjadi maka implikasinya adalah penurunan semangat hingga akhirnya terjadi futur.
Meskipun futur merupakan perkara yang lumrah terjadi pada seorang manusia, tetapi tetap saja futur harus mendapat penatalaksanaan secara tepat. Hal yang utama untuk dilakukan adalah dengan cara menjauhi tiap delik perbuatan maksiat yang kecil apalagi yang besar. Berusaha menjaga ibadah rutin di waktu siang dan malam serta menjauhi sikap berlebihan dalam hal yang mubah dapat pula menjadi cara untuk mengatasi futur. Biar bagaimanapun, agar futur dapat ditangani secara benar, seseorang harus segera menyadari apabila dirinya telah terserang penyakit futur. Apabila ia tidak menyadari bahwa dirinya sedang terjangkit futur, maka ia juga tidak akan segera bertindak untuk mengatasi futur tersebut. Semoga Allah SWT selalu menjaga tiap hidayah yang telah diberikanNya pada kita dan menjauhi kita dari penyakit futur. Amin Ya Rabb.




Do'a Seorang Ibu

Telah kurasakan terkabulnya do'a seorang ibu ...
Mamah .... malam itu kami berkumpul disekitar kasur tidurmu... kau nampak lemah, lunglai, cape, sesekali engkau merintih karena rasa sakit yang kau derita di kakimu .... sakit yang terus menerus membuatmu terjaga dimalam malam sebelum ini ....
ibuku, malam itu aku tidak pernah menyangka, itu adalah malam terakhir kami bisa bercengkrama denganmu, berbicara dan membelai rambutmu, mencium tanganmu, memelukmu, meminta do'amu.... seandainya aku tahu mah.... aku ... takan meminta ijin untuk meninggalkanmu malam itu ...
Yaa Alooh ....
andai aku tahu ... berkali kalipun ibuku meminta aku untuk mengangkat, memindahkanmu, aku takan mengucapkan mah maaf saya capek... ga akan mah..., engak... ga akan insya Alloh, cuman aku ga tau mah, ga tahu itu saat terakhirmu...
mah .... sungguh ... kasihmu aku rasakan bahkan di ambang rasa sakitmu menjelang ajalmu...
engkau masih sempat mendoakan ku....
mah ... tak kuat rasanya mengingatmu hari itu... hari dimana aku berpisah denganmu ... selamanya ...
tapi ... kasihmu wahai kekasih hatiku wahai ibuku .... sampai saat ini kurasakan ... do'amu yang kau panjatkan... terkabul wahai ibuku... andai engaku lihat mah..., mungkin engkau akan tersenyum, saat ini ... setidaknya mungkin ini akan menghiburmu, diatas semua tangisan yang sering tumpah dihadapanku ... karena sedih melihat anak2mu dengan segala masalah yang kami, atau ayah kami dengan segala masalah dalam yang ada kehidupan yang kita hadapi bersama ....
mah ... seperti doa mu saat itu... aku sudah punya anak mah ..., aku sudah punya rumah .. mah, aku sudah punya tempat tinggal mah, ... aku sudah punya kendaraan mah, ..
andai kau lihat mah .. terkabulnya apa yang kau dawamkan dalam sujud dalam mu di sepertiga malam terakhir atau dalam shalat dhuhamu .... aku tahu mah, karena aku sempat meminta do'a iu padamu dan mendengarmu berdo'a wahai ibuku...
mah... andai kau masih ada disini ... aku rindu mah, caramu memmembangunkanku untuk sepertiga malam terakhir seperti yang kita biasa lakukan... atau ketika kita saling membangunkan .. atau untuk sahur menjelang shaum sunnah yang sering kita lakukan bersamaa ....
mah aku rindu belai tangan mu ... di kening ini ... rabaan jarimu di kulit kepalaku, membelaiku, sambil meijit2kulit kepalaku ketika aku ada disamping mu ...
aku rindu tegur sapamu menanyakan ... "tos shalat tahajud teu acan...?" ("sudah shalat tahajud belum..?") ... mamah aku rindu mah.. saat kita bersama ....
mamah ....... moga Alloh melapangkan kuburmu...
Allohummagfir lahaa, warhamhaa, wa'aafihaa, wa'fu 'anhaa...
mamah ............. air mata ini ... adalah tanda rasa rinduku untukmu mah ... dari anakmu ...
ya Rabb .............. karuniakan kepadaku kekuatan untuk membahagiakannya diakhirat ...
sesuatu yang mungkin belum ku sempat, belum ku bisa lakukan di dunia ini ....
ya Rabb jadikan aku yang merangkulnya jika ia akan tergelincir di yaumil jazaa ... bukan yang menjerumuskannya ..... ya Rabbb na'uudzu bilaaah jangan Yaa Rabb ....
jadikan aku yang mengangkat derajatnya dijannahmu... bukan yang menenggelamkannya dalam kehinaan dihadapan Mu .................................. Ya Allloh .......................................
aku rindu ingin mencium tangannya ya Rabbb.................................... tangan ibuku yang ku cinta ...........


Tuesday, May 12, 2009

SELAMAT MENGIKUTI PENDIDIKAN & LATIHAN SSG 18

Selamat Datang dan Bergabung Calon Santri Siap Guna dalam Pendidikan dan Latihan Santri Siap Guna Angkatan 18 [DIKLAT SSG 18].

Persiapkanlah Dirimu dengan sepenuhnya ...
Jangan Bimbang dan Ragu ...
Ayo terus maju ...

Bagi Sahabat-sahabat yang membutuhkan informasi Perlengkapan yang harus dibawa oleh Calon Santri Siap Guna, kami tuliskan informasinya di bawah ini:

IKHWAN
HARI SABTU: Baju koko warna putih.
HARI AHAD : Kaos lengan panjang warna biru dongker/gelap (diusahakan polos/tanpa gambar);
Celana panjang hitam/gelap (diutamakan PDL);
Sepatu hitam/gelap (diutamakan PDL);
Syal putih berbentuk segitiga (ukuran 90x90);
Qur'an kecil dan alat tulis;
Makanan Berat dan snack secukupnya (3 kali makan);
Berambut pendek (maks. 3-2-1).

AKHWAT
HARI SABTU: Baju Gamis biru/gelap dan jilbab putih menutupi dada.
HARI AHAD : Jilbab hitam menutupi dada;
Kaos lengan panjang warna biru dongker/hitam/gelap (diusahakan polos/tanpa gambar) ;
Rok hitam/gelap yang lebar (bebas untuk lari) dan pakai celana (double);
Sepatu olahraga hitam/gelap (diutamakan PDL yang lentur);
Syal putih berbentuk segitiga (ukuran 90x90);
Qur'an kecil dan alat tulis;
Makanan Berat dan snack secukupnya (3 kali makan).

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi Kantor SSG.

SEMOGA ALLOOH SWT. MEMUDAHKAN SEGALA URUSAN KITA SEMUA...[aamiin].